Pengalaman Manis Nan Gerimis di KRC
Salam BOKIR ^^
Bertemu lagi dengan kami tim redaksi BOKIR, meskipun musim hujan tapi kami tetap memberikan sapaaan hangat untuk kita semua yang selalu bersemangat. Berkenaan dengan semangat di musim hujan, kami akan menceritakan pengalaman manis nan gerimis di Kebun Raya Cibodas atau yang lebih akrab didengar dengan kata yang lebih singkat, ya KRC.
Di hari Senin, 30 Desember 2013 beberapa dari kami anggota BOKIR pergi berkunjung ke Kebun Raya Cibodas untuk melakukan berbagai kegiatan pengamatan. By the way siapa saja yang berangkat? Well, yang berangkat ada Teguh Islami, Hudaefatul Azis, Yuni Kulsum (saya) dan bapak pembimbing tercinta kami Bpk.Slamet Widayat S.Pd. Kenapa memilih KRC? Selain banyak object yang bisa diamati, KRC juga sangat menjanjikan dalam hal panorama alamnya. So, bisa dijadikan terapi alam untuk menghilangkan stress.
Kami berangkat ke KRC pukul 08.00 WIB. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari tempat kami start, maka perjalanan hanya memakan waktu 1,5 jam saja. Sesampainya disana, kami disambut dengan cuaca dingin dan mendung. Kami bersegera mengurusi tiket masuk karena khawatir hujan akan turun dan mengganggu kegiatan pengamatan kami. Baru saja beberapa langkah melewati pintu gerbang, ternyata hujan turun. Meskipun begitu kami tidak kehilangan semangat untuk tetap melakukan pengamatan disana, hujan tidak menjadi penghalang untuk kami menimba ilmu.
Dengan keadaan basah-basahan kami mencari tempat untuk berteduh dan menerima materi permulaan dari pembimbing kami. Keseruan dimulai ketika Bpk.Slamet memberi tugas kepada kami untuk mencari dua bunga dengan warna berbeda yang terletak di atas taman Sakura dalam waktu 8 menit. Dengan bersemangat kami bertiga berlarian menuju tempat, meskipun keadaan gerimis dan membuat seluruh badan kami basah kuyup, tapi kami jalani dengan penuh semangat. Kesolidaritasan kami semakin tertanam berkat waktu 8 menit tersebut, karena tidak mudah mengambil bunga yang ada di lereng taman Sakura dalam keadaan licin. Tapi berkat kerjasama yang baik akhirnya kami bisa mendapatkan bunga yang dimaksud meskipun kembali dengan terlambat 4 menit. Selanjutnya, kami belajar mengenai tipe-tipe bunga berdasarkan daun mahkotanya. Bukan hanya teori yang diberikan tapi kami juga harus presentasi tentang bunga yang dipegang masing-masing, manis dan menarik sekali karena kami jarang atau hampir tidak pernah presentasi di alam terbuka seperti ini.
Setelah itu, kami meluangkan waktu untuk bersilaturahmi dengan salah satu pengurus KRC bernama Bpk.Solehudin, yang kebetulan sudah akrab dengan pembimbing kami karena sudah sejak lama SMAN 1 Cibeber bekerjasama dengan pihak KRC. Sehingga kami disambut dengan baik bahkan dikenalkan kepada ketua baru stap konservasi disana yang bernama Bpk.Dian Ridwan Nurdiana M.Si lulusan Magister Biologi S2 di UK Satia Wacana Salatiga. Mereka sangat ramah dan berkeluarga. Yang luar biasanya, setelah beberapa lama ngobrol kami ditawari/ diberi kesempatan untuk magang dan melakukan kegiatan penelitian dibawah pelatihan mereka yang akhirnya bisa membuat tulisan untuk di publish ke Jurnal. Subhanallah sekali ya kawan ! setelah acara silaturahmi selesai, kami pun melanjutkan perjalanan.
Gema adzan sudah terdengar, segera kami melaksanakan ibadah shalat dzuhur di masjid KRC. Airnya yang jernih dan dingin made us so FRESH again. Benar-benar alam yang masih asri yang menjanjikan panorama yang luar biasa. Perjalanan kami lanjutkan, object yang kami amati kali ini adalah lumut. Berbagai jenis lumut tumbuh dengan baik disini, dengan menggunakan lup sederhana kami mengamati bagian-bagian dari lumut tersebut. Sambil berjalan kamipun mencari tempat berteduh untuk istirahat dan makan siang, setelah mendapat tempat yang cocok kami pun segera makan. Tempat yang strategis di atas danau, memandangi keindahan alam, hujan rintik-rintik, dan dikelilingi surga hijau membuat acara makan siang kami tak terlupakan serta benar-benar mengesankan. Yang lebih serunya lagi, ketika selesai makan kami berburu buah untuk cuci mulut. Buah Sempur, begitulah orang-orang menyebutnya. Bentuknya yang unik, porsinya yang cukup dan rasanya yang masam menjadi pelengkap acara makan tersebut.
Setelah selesai makan, kami melanjutkan kegiatan belajar dengan cara presentasi mengenai object-object pengamatan yang didapatkan. Tak terasa proses pembelajaran tersebut memakan waktu sekitar 2 jam, karena sudah waktunya shalat ashar kamipun pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah shalat ashar. Lagi-lagi air Cibodas ini yang membuat kami segar kembali. Selanjutnya, karena waktu sudah terlalu sore kami pun bersiap-siap untuk pulang. Berat rasanya meninggalkan daerah sejuk ini. Benar-benar tidak terlupakan, pengalaman manis dengan keadaan gerimis ini sungguh luar biasa dan membuat kami ketagihan untuk melakukan aktivitas pengamatan disini. Bukan hanya ilmu yang didapat, tapi kepuasan batinpun sangat terpenuhi.
Itulah cerita menarik dari kami, semoga sahabat yang lain juga bisa melakukan kegiatan pembelajaran dimanapun meski dengan kondisi musim hujan seperti sekarang ini. We must best under every situation !
Salam BOKIR ^^
Posting Komentar